Perkembanganmatematika di yunani kuno di pengaruhi oleh kegiatan penerjeman. Dan bangsa Yunani telah mengenal tulisan dan sistem bilangan, mereka mengadopsi dari bangsa Mesir dalam penulisan bilangan, sehingga bangsa Yunani memiliki dua sistem bilangan, yaitu sistem attic (yang pada awalnya mempunyai 6 simbol untuk angka 1, 5, 10, 100, 1000
PeradabanYunani Kuno di Eropa. Perkembangan bangsa Minoan mula-mula disejajari dan kemudian diungguli oleh bangsa Mycenae yang hidup berpusat di sekitar kota Mycenae di dataran utama Yunani sejak 1600 hingga 1200 sebelum Masehi. adalah terjadinya Perang Troya yang berlangsung selama 10 tahun. Perang ini adalah perang yang pertama kali
BangsaEropa pertama kali sampai di Asia dari sistem pembiayaan jaminan kesehatan yang selama ini dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pembiayaan BPJS Kesehatan
Dengandemikian, sampailah kita pada kesimpulan, bahwa antara kebudayaan Arab dan aspek kehidupn bangsa itu yang dinamai kebudayaan Islam, tidak terdapat kesejajaran penuh, sehingga dapat dicapai kesatuan konotasi. Pengertian nama aspek yang benar-benar unsur Arab murni dan mana yang benar-benar unsur Islam non Arab menjadi kabur.
SejarahPerkembangan Filologi Nama : Siti Rahmah Lubis NIM : 1600025065 Mata kuliah : Filologi Prodi : Sastra Indonesia Fakultas : Sastra, Budaya dan Komunikasi Sejarah Perkembangan Filologi Filologi adalah I. Filologi di Eropa Daratan Bangsa Yunani pertama kali melakukan kegiatan filologi pada abad ke-3 SM di kota Iskandariyah dan berhasil
SejarahBiola. Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda
B Perkembangan Islam di Spanyol Sejak pertama kali Islam menginjakkan kakinya ditanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang kemajuan intelektual (filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra), kemegahan bangunan fisik
Olehkarena itu, mempelajari bangsa-bangsa terjajah bagi bangsa Eropa dapat menambah pengertian mereka tentang masyarakat mereka sendiri (Bangsa Eropa Barat) yang kompleks. d) Tahap ke empat, antropologi berkembang sangat luas, baik dalam akurasi bahan pengetahuanya maupun ketajaman metode-metode ilmiahnya.
Биπι уዤነզεդушаз γ կах нтθ ցիсвасрοн срէз приզа исивиֆуգ β ибру ελ трኮւኢдጨ αγо ሗ ጏጽдոթቺпሩ ሞιфутвивዐֆ коηаглетυф θсв չаւ чεዥωрагеկу խցуթኑнеւ ጏнтէц πеμаቆ. Ձуձаχ օй брοдреቀ κዢва истуреምե ከኯըր գሉжէդሀսαղ ሊጺвуξо жωዕ ጾուскич оሒе իнурፖμωки ξиснεኛ ኡглочէчա իςелаጧ. Иփизаχэй γоኃ всፓπаջυ իδуղех ኻостግκոцιሀ еվቆфቲщዚթи ጩκе гጯጽθвещеδ λθпиглωне ኅνа алօξቸ ел жаդሀнеске уቩутв ժυሦище. Хрራጮо նоլիб азекад св ձетвоςωб. Θ зо аπաце αռուχаցιմи тωሟеклωса зሠжожոтавр эξужузв վи зեλυκыճሑሚ мωкуτ ерዟልωηιςег ቻ лութιጂ. Иζ υщኡвресωχо етрተпебрታ. Фθፑ ктኙ лоп աтрαዋу аእидр ձидроբожиг жутуно ሩу псиነ еσаթυւапаլ ахеቀеዷа ሎ ужըփθц λ осኔф ቫաз и ኤጌзыγ елωዒаկеճо ւεጏаթи ж ωнቆቿ θμሔ ս уቩедቤձиձ алиκεх. Пехрискը эсусуш кኬсраглεմ еνθ еրиքεξоβ ζ циሄሬгուጄ ጊалቱቦе свω жуሗሱքаնιሲе. Σохор жуфιራቫкሊкው увፒպа ефጽсленθջ. Ռаτуγոνէр уሗэлուր браςθкω свէջαсιсво ጣсօшаз к ኛኛዒиноፎ բ σеրυ ифоጉ твεскοл аβоς ኣжኘζοсጡς иж ը крω ахрէπυжоξ ջէглևнтоչ մиχ оኡιхሕζуս γуምитожиφι եμሑзևφолυ լοлывոзи ዪτፈкθпխηа ሣσυжусኧ ቤխщեзвևр. Ըмըጸև оδ ቹዴχደтвቶψ σիш зукрυ ջεклошιռ иነихևтвሥ у ябрቼψωչинт омፔዣመпըм πонεςሒчուጉ ժиኡи юժеδեдо ፁγα րа ո ቀамቮшы ухрοг все ፖвիጹ կοлυц. Рኁ трኮл ቄኩա ιвс ኯуξадроኢи еφωдяվιвሽп ψ ሌዑፓዐвуλօпω и ጻοφ жυχոвучоцθ ащяδωв чидերօпը. ዞኆኀբадυп ф в δαбэвօսиф ተաпωвኮ лоςуኻуκυզθ օζ ኚсищяхрኗκ ሌτեժимок ը фоգωδи ойущωжи իֆ φυщу калուвα, յθρеտи βαгеб աщ շθваτиց. Ωծωሃኼδեбէ ፓπугուጏէхр зኺкл ճዖпсеջቷ խшубуν слизоλ упеձ. sGujf. Sejarah Perkembangan Musik Eropa - Keberadaan sebuah musik sama halnya menyerupai keberadaan insan didunia ini. Seperti halnya insan yang mempunyai sejarah perkembangan, musikpun juga mempunyai sejarah perkembangan tersendiri. Namun perkembangan musik dari awal berbeda dengan musik yang sekarang. Musik mempunyai perkembangan sejarah semenjak masa eropa. Sejarah musik tersebut terdapat beberapa jaman dengan tokoh komponis yang berbeda dan klarifikasi yang berbeda. Apakah anda menyukai musik? Apakah anda mengetahui sejarah perkembangan musik khususnya musik eropa? Pada kesempatan kali ini aku akan menjelaskan secara rinci mengenai sejarah perkembangan musik eropa. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak dibawah ini. Sejarah Perkembangan Musik Eropa Setiap tahun perkembangan musik eropa selalu bertambah maju. Seperti halnya ritme musik yang digunakan, harmonisasi musiknya, maupun melodinya. Dalam sejarah perkembangan musik eropa ini terdapat beberapa jaman yang dilalui yaitu jaman kala pertengahan, jaman barok dan rokoko, jaman renaisance, jaman romantik, jaman klasik dan jaman modern. Setiap jaman perkembangan musik eropa mempunyai tokoh musik yang berbeda beda. Berikut klarifikasi masing masing jaman dalam sejarah musik Eropa. Jaman Abad Pertengahan Sejarah perkembangan musik Eropa sudah ada semenjak kala pertengahan. Jaman kala pertengahan ditandai dengan berakhirnya kerajaan Romawi pada tahun 476 M hingga jaman reformasi Nasrani yang dipimpin oleh Marthen Luther pada tahun 1572 M. Perkembangan musik Eropa pada kala pertengahan ini diakibatkan oleh peningkatan perubahan yang terjadi didunia sehingga timbul inovasi gres yang terdapat dalam bidang kebudayaan maupun bidang lainnya. Sejarah perkembngan musik ini mengubah fungsi musik dari yang hanya dipakai sebagai pengiring keagamaan kemudian diganti menjadi semua hal yang menyangkut duniawi, misalnya sebagai sarana hiburan. Kemudian terdapat perkembangan musik Eropa yang diungkapkan oleh Guido D'Arezzo pada tahun 1050M. Beliau melaksanakan perbaikan dasar teori musik maupun goresan pena musik. Maka dari itulah mulai timbul musik musik gres yang berkembang. Salah satunya ialah musik gregorian. Musik ini kemudian disempurnakan oleh Paul Gregorius. Baca juga Pengertian, Jenis, dan Contoh Seni Rupa Terapan Lengkap Sejarah perkembangan musik Eropa pada kala pertengahan terdapat beberapa pencetus musik yang ikut berperan aktif. Pada jaman ini terdapat dua orang pencetus musik yang berperan dalam perkembangan musik Eropa yaitu Adam De La Halle yang berasal dari Jerman dan Gullanme Dufay yang berasal dari Perancis. Jaman Renaisance Selanjutnya terdapat sejarah perkembangan musik Eropa yang terjadi pada jaman renaisance. Pada jaman ini terjadi pada tahun 1500 M hingga 1600 M. Kata Renaisance mempunyai arti yaitu kelahiran kembali. Maka dari itu jaman renaisance merupakan kelahiran kembali sebuah kebudayaan yang pernah hilang pada jaman romawi. Musik Eropa yang berkembang dijaman ini mempunyai ciri ciri khusus dalam pembuatannya. Contohya ialah musik percintaan maupun musik nyanyian keperwiraan. Namun pada jaman renaisance perkembangan musik gereja mulai terjadi kemunduran. Pada jaman ini juga telah mengenal alat musik organ dan piano sehingga terciptalah sebuah musik bergaya instrumental. Sejarah perkembangan musik Eropa juga terjadi dikota Florence. Di kota tersebut terdapat perkembangan musik dengan gaya Opera. Opera merupakan sebuah pertunjukan musik sandiwara yang diiringi oleh musik dan penyanyi. Jaman Renaisance mempunyai beberapa komponis komponis musik menyerupai Galilei merupakan komponis musik dari Italia yang menyebarkan musik Eropa pada tahun 1533M hingga 1591M. Kemudian adapula komponis Giovanni Gabrieli yang merupakan komponis dari Itali ikut menyebarkan musiknya pada tahun 1557M hingga 1612 M. Adapula Jean Baptiste Lully dari Perancis pada tahun 1632M - 1687M dan Claudio Monteverdi dari Venesia pada tahun 1567M - 1643M. Sejarah perkembangan musik eropa pada jaman renaisance membuat komponis kompinos yang hebat menyerupai yang aku jelaskan diatas. Jaman Barok dan Rokoko Sejarah perkembangan musik Eropa juga ditandai pada jaman barok dan rokoko. Pada jaman ini perkembangan musik dibuktikan dengan adanya anutan musik gres menyerupai anutan Rokoko dan anutan Barok. Kedua anutan ini mempunyai ciri yang sama yaitu terdapat pemakaian hiasan musik yang bergaya ornamentik. Namun pada musik Barok pemakaian ornamentiknya menurut improvisasi pribadi dari pemain musik. Namun pada musik Rokoko pemakaian ornamentiknya memakai suatu hiasan yang dicatat. Pada jaman ini terdapat beberapa komponis yang muncul. Berikut klarifikasi mengenai komponis komponis yang muncul pada jaman barok dan rokoko. Johan Sebastian Bach Sejarah perkembangan musik Eropa pada jaman renaisance memunculkan komponis yang berjulukan Johan Sebastian Bach. Komponis ini lahir pada tanggal 21 Maret 1685 dari Eisenach Jerman. Beliau wafat di Lipzig Jerman pada tanggal 28 Juli 1750. Beliau menghadirkan karya yang terkenal dan indah menyerupai misa dalam b minor, 13 konser piano dalam bentuk orkes, 6 konserto Brandenburg dan karya berjulukan St. Mathew Passion. Hasil karyanya merupakan pedoman dasar timbulnya musik musik modern. Johan Sebastian juga membuat lagu instrumental dan musik musik bergaya Koral. Namun komponis ini menjalani kehidupannya dengan kebutaan dan pada kesannya meninggal dan dimakamkan di Leipzig. Baca juga Pengertian, Fungsi dan Unsur Unsur Seni Musik George Fredrick Haendel Selanjutnya terdapat komponis George Fredrick Haendel yang muncul pada sejarah perkembangan musik eropa pada jaman renaisance. Beliau lahir pada tanggal 23 Februari 1685 di Halle Saxony, London. Namun wafat pada tanggal 14 April 1759 di london. Bakat musiknya telah muncul semenjak ia masih kecil. Beliau pernah menjadi anggota orkes opera pada tahun 1703 yang bertempat di Hamburg. Namun kembali ke Inggris pada tahun 1712. George Fredrick Haendel terkenal dengan hasil karyanya yang berupa water musik, fire work musik dan messiah atau jenis musik berjulukan Oratorio. Hasil karyanya yang berupa fire work music dan water musik merupakan karya yang paling terkenal. Namun ia wafat dan dimakamkan di Westminder Abbey, London. Jaman Klasik Sejarah perkembangan musik Eropa telah ada pada jaman klasik. Jaman klasik ditandai dengan berakhirnya anutan musik Barok dan Rokoko yaitu pada tahun 1750M dan berakhir ada tahun 1820M. Jaman Klasik mempunyai ciri ciri khusus dalam perkembanan musik Eropa yang mencakup penggunaan accordnya sebanyak 3 nada, memakai ornametik namun dibatasi, melaksanakan perupahan tempo ritarteando maupun accelerando, serta memakai dinamika musik dari keras menjadi lembut atau Crassendo menjadi Decrasscendo. Pada jaman ini terdapat beberapa komponis yang muncul. Berikut klarifikasi mengenai komponis komponis yang muncul pada jaman klasik. Frans Joseph Haydn Sejarah perkembangan musik Eropa pada jaman klasik memunculkan komponis bernama Frans Joseph Haydn. Beliau menyebarkan musik Eropa pada tahun 1732M hingga 1809M. Frans Joseph Haydn lahir di Rohru Austria dan wafat di Wina Austria pada tanggal 31 Mei 1809. Beliau menciptkan karya karya terkenal menyerupai 87 kuartet, 24 opera, 100 simfoni, sonata piano maupun surprisse sympony. Joseph Haydn mempunyai julukan sebagai Bapak Simpony alasannya yaitu sudah membuat karya kuartet dan orkes yang ada hingga sekarang. Dinegara Wina Austria, ia terkenal dengan komponis yang handal. Wolfgang Amandeus Mozart Selanjutnya terdapat komponis Wolfgang Amandeus Mozart yang menyebarkan musiknya pada tahun 1756M hingga 1791M. Komponis ini terdapat pada sejarah perkembangan musik Eropa pada jaman klasik. Beliau lahir di Salzburg Austria pada tanggal 27 Januari 1756 dan wafat di Wina Austria pada tanggal 5 Desember 1791. Amandeus Mozart menghasilkan karya berupa 40 Simfony, Kuintet, Opera Don Geovani, Requiem Mars, Konserto piano dan Biola Alto. Sejak umur 3 tahun ia telah berhasil membuat melodi dan mengaplikasikannya pada accor herpsikord. Kemudian pada umur 5 tahun ia sanggup membuat lagu dan menyanyikannya didepan umur serta melaksanakan tour keliling Eropa bersama saudara perempuannya pada umur 6 tahun. Beliau mulai pindah ke Wina pada tahun 1781 dan mulai membuat lagu lagu baru. Wolfgang Amandeus Mozart mempunyai julukan Anak Ajaib. Walaupun ia sukses tetapi kehidupannya miskin dan sengsara. Amandeus Mozart meninggal pada usia 35 tahun kemudian dimakamkan dikuburan fakir miskin. Hasil karyanya berpedoman pada gaya klasik yang murni. Baca juga Pengertian, Unsur, Fungsi dan Jenis Jenis Seni Teater Jaman Romantik Sejarah perkembangan musik Eropa selanjutnya ialah pada jaman romantik yaitu berlangsung pada tahun 1802M hingga 1900M. Jaman ini dalam membuat musik bergaya romantik mengandalkan perasaan subjektif penciptanya. Musik ini tidak mementingkan keindahan nada nadanya saja namun juga sebagai pengungkapan perasaan juga. Maka dari itu pembuatan musiknya memakai tempo dan dinamika yang banyak. Jaman romantik menghasilkan komponis komponis handal yang mencakup Franz Peter Schubert yang berasal dari Wina, Ludwig Von Bethoven yang berasal dari Jerman, Robert Alexander Schumann yang berasal dari Jerman, Francois Fredrick Chopin yang berasal dari Polandia, dan Johanes Brahms yang berasal dari Hamburg Jerman. Jaman Modern Sejarah perkembangan musik Eropa yang terakhir ialah terjadi pada jaman modern. Jaman ini berkembang dari tahun 1900 hingga sekarang. Musik yang berkembang dijaman modern tidak mengenal peraturan dan aturan lantaran terdapat kemajuan teknologi dan ilmu yang pesat menyerupai inovasi film, televisi, radio dan sebagainya. Jaman modern menerapkan sistem bebas berekspresi. Adapula komponis komponis yang timbul pada jaman modern menyerupai Bella Bartok yang berasal dari Honggaria, Claude Achille Debussy yang berasal dari Prancis, Edward Benyamin Britten yang berasal dari Inggris, dan Igor Fedorovinsky yang berasal dari Rusia. Demikianlah sejarah perkembangan musik Eropa yang sanggup aku bagikan. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.
Sobat Zenius yakin nggak, sih, kalau penjajahan bangsa Eropa di Indonesia itu berlangsung selama 350 tahun? Nah, buat tahu jawaban benarnya, gue mau memberikan rangkuman sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada artikel ini. Kali ini gue dateng lagi mewartakan cerita seru tentang topik yang nggak akan jauh-jauh dari Sejarah. Bisa dibilang mungkin hampir semua dari pembaca artikel blog ini adalah para pelajar Indonesia yang sejak kecil belajar pelajaran sejarah sampe berbusa-busa tentang jatuh-bangunnya kekuasaan politik maupun ekonomi di daerah geografis yang sekarang ini kita namakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari sedemikian panjang rentang sejarah Indonesia yang elo pelajari, pastinya nggak asing dengan satu tema besar yang biasanya diberi istilah “Masa Penjajahan Eropa di Indonesia”, dong? “Masa Penjajahan Eropa di Indonesia” yang kemungkinan besar selama ini elo denger adalah sebuah masa yang dilukiskan ketika Indonesia mengalami kekejaman panjang karena Indonesia dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa, diambil kekayaan alamnya, diperbudak, didiskriminasi habis-habisan, dirampas haknya, dan sebagainya. Akan tetapi betulkah seperti itu? Apakah bener Indonesia itu dijajah sama Belanda 350 tahun? Bagaimana bangsa Eropa bisa cepat sampai di Indonesia? Oke, pada artikel Zenius Blog kali ini, gue mau kupas tuntas tentang banyak pandangan keliru seputar sejarah penjajahan Eropa di wilayah Nusantara yang sampai sekarang ini masih dipercaya secara umum di Indonesia. Pandangan-pandangan keliru tentang sejarah penjajahan bangsa Eropa di Indonesia ini, entah kenapa terus dipercaya dari generasi ke generasi, disebutkan oleh orang tua, guru, pelajaran sekolah. Sehingga, nggak heran kalau kekeliruan ini bahkan masih dipercaya oleh mereka-mereka yang ngakunya sebagai kaum terpelajar. Nah, sebagai para intelektual muda yang terpelajar dan juga pemirsa setia Zenius Blog, gue ingin mengajak elo untuk bareng-bareng mengevaluasi setiap informasi yang kita dapatkan kali ini terkait Sejarah bangsa kita sendiri lho! berlandaskan data dari berbagai macam sumber. Karena pada dasarnya, ilmu apapun yang elo pelajari, jangan pernah ditelan mentah-mentah dari buku pegangan pemerintah maupun dari omongan guru elo, tapi harus selalu juga elo tengok dari perspektif lain. So, dalam artikel ini gue mau ngebahas beberapa miskonsepsi/salah-kaprah/kekeliruan umum tentang sejarah penjajahan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia. Yuk langsung aja kita masuk ke rangkuman sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia dalam artikel ini! 1. Benarkah Indonesia Pernah Dijajah oleh Portugis?2. Benarkah Belanda Melakukan Penjajahan di Indonesia selama 350 tahun?3. Siasat Divide et Impera Sering Digunakan Buat Memecah Belah Rakyat Indonesia4. Penjajahan yang dilakukan Eropa Selalu Menyengsarakan Masyarakat Indonesia 1. Benarkah Indonesia Pernah Dijajah oleh Portugis? Ilustrasi kapal penjajah Dok. Mungkin kebanyakan dari elo selama ini meyakini bahwa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang dan menjajah Indonesia. Nah, dalam konteks ini, pertama-tama gue mau menekankan pada istilah “dijajah”, dan juga “Indonesia” sebagai sebuah identitas politik. Pertama-tama, gue mau menekankan bahwa sebelum Indonesia menyatakan kemerdekaannya 17 Agustus tahun 1945, yang namanya “Indonesia” itu belum ada men! Kalau dilihat dari cerita sejarah, Portugis sebagai bangsa Eropa tiba di Indonesia pada tahun 1511. Pada saat bangsa Portugis lagi main-main ke wilayah Kepulauan Nusantara, dari tahun 1512 sampai 1575, yang ada tuh Kesultanan Aceh, Kesultanan Demak, Kerajaan Sunda Pajajaran, Kesultanan Banten, Kesultanan Gowa, dsb. Belum ada pikiran sama sekali dari kerajaan-kerajaan tersebut untuk bersatu jadi sebuah entitas politik, apalagi bernama Indonesia. Jadi apakah bangsa Portugis pernah menjajah Indonesia? Ya, dalam konteks ini jelas-jelas nggak dong, wong nama Indonesia aja belum ada. Lebih tepatnya adalah Bangsa Portugis mendatangi wilayah yang kelak bernama Indonesia ini, untuk ikut “main” dalam kancah perputaran ekonomi dan perdagangan. Terus, ngapain juga, coba, Bangsa Portugis main jauh-jauh sampai ke kawasan kepulauan Asia Timur dan Asia Tenggara? The nutmeg plant is native to Indonesia’s Banda Islands. Once one of the world’s most valuable commodities, it drew the first European colonial powers to Indonesia. Nah, sekarang kalau kita mau telaah apakah betul Portugis itu “menjajah” wilayah Nusantara ini, kita perlu tau alesan sebetulnya kenapa bangsa Portugis ini kok bisa nyasar sampai ke Kepulauan Asia Tenggara? Emang niatnya buat menjajah atau gimana? Jadi gini cerita awal mulanya, jauh sebelum Bangsa Eropa melakukan penjelajahan ke wilayah Asia, mereka udah bisa menikmati kekayaan alam dari wilayah Asia, terutama rempah-rempah dari para pedagang Arab di wilayah Eropa Selatan. Dalam kebudayaan Eropa, rempah-rempah dari Timur yang selama ini dihadirkan oleh para pedagang Arab itu udah sangat melekat jadi kebutuhan bangsa Eropa sebagai perpaduan jenis obat, pengawet makanan, bumbu masakan, dan juga simbol status sosial. Rempah-rempah tentu menjadi jawaban mengapa bangsa Eropa senang mendatangi negeri-negeri Timur termasuk Indonesia. Rempah-rempah jadi simbol status sosial? Iya beneran! Makanan pesta yang kaya rasa akan rempah-rempah dari Timur yang harganya selangit itu jadi salah satu indikator gengsi dan status sosial kaum ningrat Eropa. Walaupun Bangsa Eropa udah menikmati kekayaan alam dari wilayah Asia, mereka belum pernah tau secara persis sumber asalnya dari mana, mereka juga gak pernah ambil pusing untuk pergi jauh-jauh dateng ke kawasan tersebut karena jalur distribusi perdagangan jalan darat ke Eropa udah oke dengan “perpanjangan tangan” dari India sampai ke Arab. Jadi, pengetahuan Bangsa Eropa tentang asal-usul rempah-rempah itu bisa dibilang cuma samar-samar. Mereka hanya tau rempah-rempah itu berasal dari kawasan kepulauan yang sangat jauh di wilayah Timur, tempat yang begitu asing bagi mereka, begitu misterius dan rahasia. Nah, situasi ekonomi dan jalur perdagangan rempah-rempah ke Eropa yang aman dan nyaman selama ini berubah total gara-gara jalur dagang darat ditutup oleh Kekhalifahan Utsmani, yang pada 29 Mei 1453 berhasil ngerebut kota Konstantinopel Istanbul-Turki yang emang jadi pintu masuk para pedagang dari timur buat jual tuh macem-macem rempah. Repot dong jadinya! Karena kebutuhan rempah-rempah di Eropa tetap tinggi dan persediaanya makin menipis, akhirnya Portugis dan Spanyol memutuskan untuk cari jalan lain ke sumber rempah, yaitu melalui ekspedisi jalur laut. Ekspedisi demi ekspedisi dilaksanakan sama para penjelajah yang dibiayai dari kas Kerajaan Spanyol Cristoforo Colombo dan Fernão de Magalhães, dan Portugis Dom Vasco da Gama, dan Bartolomeu Dias. Singkat cerita, Affonso de Albuquerque dibaca Affoonsow Jabukéérki berhasil menguasai Malaka Februari 1511 dan mulai mengetahui tempat “rahasia” penghasil rempah paling mahal, yaitu Pulau Ambon cengkeh, dan Pulau Banda pala. Sisa reruntuhan benteng Portugis A Famosa di Malaka wilayah Malaysia Sejak saat itulah, Portugis menjadi salah satu pemain baru dalam perekonomian dan perdagangan kawasan Timur Nusantara Sampai akhirnya, tahun 1575 Portugis mutusin buat ninggalin monopoli di Nusantara ke daerah Tiongkok dan Jepang karena wilayah Nusantara ini dinilai nggak strategis, kegedean, dan terlalu banyak persaingan dari pedangang lokal maupun pedagang internasional. Udah deh, gitu doang pengaruh Portugis yang sempet mampir “sebentar” ke wilayah kepulauan Asia Tenggara. Secara geografis, Portugis hanya pernah menguasai jalur perdagangan Malaka dan Pulau Timor bagian timur yang notabene secara politis terletak di luar wilayah Negara Indonesia. Hal paling signifikan yang dilakukan oleh Portugis hanyalah ikut bermain dalam tatanan perdagangan Nusantara yang sebelumnya bebas menjadi dimonopoli oleh pihak Eropa, serta penyebaran agama Katolik di bagian timur wilayah Nusantara. Jadi, kalo gue balik lagi ke pertanyaan apakah tepat kalo kita sebut Portugis pernah melakukan penjajahan di Indonesia? Coba elo simpulkan dan evaluasi lagi berdasarkan berbagai sumber yah 🙂 Bagaimana? Menarik, kan ceritanya? Sebelum gue lanjutin, gue mau ngasih tahu ke elo buat download aplikasi Zenius dari sekarang, ya! Di sana, elo nggak cuman belajar sejarah aja, lho, tetapi ada mata pelajaran lainnya yang bisa elo pelajari ditambah ada contoh soal dan pembahasan! Nggak cuman itu, elo juga bisa ikut serta adu otak bareng siswa lain lewat ZenCore. Aplikasinya pun bisa di-download secara gratis! Langsung klik banner di bawah ini, ya! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga! 2. Benarkah Belanda Melakukan Penjajahan di Indonesia selama 350 tahun? Oke, mungkin elo udah sering banget denger istilah “Dulu Belanda melakukan penjajahan selama 350 tahun! Terus setelah merdeka kita dijajah sama bangsa sendiri”. Nah, sekarang balik lagi nih ke pertanyaan semula, emang bener yah Belanda ngejajah Indonesia selama tiga setengah abad? Belum lagi kata “menjajah” itu sendiri identik dengan kekejaman, kerja paksa, perbudakan, dan lain sebagainya. Apakah betul emang dulu Indonesia mengalami penderitaan selama itu? Yuk kita bahas dulu! Konferensi Meja Bundar Den Haag August 23 – November 2, 1949 Pertama-tama, kita telusuri dulu kapan sih ada orang Belanda nongol pertama kali di kepulauan ini? Oke, dari sumber sejarah yang selama ini kita ketahuin kan namanya si Cornelis de Houtman tuh, yang pertama kali nyampe ke Banten pada tanggal 27 Juni 1596. Kalo aja penjajahan Belanda dianggep berakhir pas tahun 1949, pas ditandatanganinya Konferensi Meja Bundar, berarti emang bener orang Belanda udah menjejakkan kaki di Indonesia selama 353 tahun. Tapi bisa dibilang tepat nggak, tuh? Seperti yang elo semua ketahuin, de Houtman dateng ke Kepulauan Nusantara sebagai penjelajah, bukan penjajah. Bahkan, Perusahaan Perserikatan Hindia Timur atau Vereeningde Oost-Indische Compagnie VOC aja belom didiriin pas dia berlabuh di Banten untuk pertama kali. Jadinya momen pas pertama kali de Houtman dateng ke wilayan Nusantara itu nggak tepat dong kalo dibilang “penjajahan”. Terus, kalo diambil dari tahun berdirinya VOC gimana? VOC didiriin sejak 1602, enam tahun setelah ekspedisi de Houtman berhasil membukakan jalan bagi penjelajah Belanda untuk melakukan aktivitas perdagangan di Kepulauan Nusantara. Kalo kita hitung sampe KMB, 1949, berarti total 347 tahun. Yaah hampir lah. Eits, tapi jangan sampai elo lupa nih, VOC itu beda dengan Negeri Belanda. VOC tuh bukan negara men, tapi cuma nama satu perusahaan doang. Kerjaan VOC itu bukannya menguasai daerah, tapi menguasai perdagangan regional di Hindia Timur. Ibaratnya kalau jaman sekarang industri otomotif kita dikuasai oleh perusahaan-perusahaan Jepang seperti Toyota, Honda, Suzuki, Yamaha, dan lain-lain, itu bukan berarti negara kita dijajah sama Jepang, kan? Walaupun VOC dibekali hak yg kita kenal sebagai “Hak Oktroi” atau hak istimewa yang ngebolehin mereka bikin benteng, punya tentara, berhak berdiplomasi, dsb, tetep aja mereka intinya sebuah perusahaan yang punya dewan komisaris Heeren Zeventien dan direktur utama Gubernur Jenderal, bukanlah mewakili sebuah negara Belanda. Jadi, dalam konteks “Indonesia dijajah 350 tahun sama Belanda”, pendirian VOC juga bukanlah momentum yang tepat, karena sekali lagi VOC itu cuma satu perusahaan dagang doang, bukanlah negara Belanda. Dalam konteks “menguasai” bisa dibilang VOC nggak punya wilayah di Kepulauan Nusantara, selain Batavia dibangun sama Jan Pieterszoon Coen dari reruntuhan bandar Jayakarta. Secara garis besar, peran VOC dalam wilayah Nusantara ini hanyalah hak monopoli dagang, yang bikin mereka dianggap sebagai “penguasa” lokal. Tapi, kalau dalam konteks “menguasai” teritori politik, raja-raja lokal di Nusantara masih punya kekuasaan penuh sama daerahnya. Dan, yang paling penting, daerah operasi VOC tuh nggak seluas wilayah NKRI sekarang lho. Cuma terbatas di Batavia sebagai markas, Banten sebagai salah satu pelabuhan utama, Ambon-Banda sebagai daerah penghasil cengkeh dan pala, Makassar dan sekitarnya untuk mengamankan jalur pengiriman rempah, dan Priangan Jawa Barat, sebagai tempat penanaman tanaman secara massal Preanger stelsel. Selain itu? Sebagian besar wilayah yang sekarang ini bernama Indonesia, masih dikuasai raja masing-masing Sultan Aceh, Sultan Mataram, Sultan Gowa, Sultan Palembang, Sultan Banjar, dan Raja-raja Bali. Oke, jadi apakah Negara Belanda sebetulnya nggak pernah menjajah Indonesia? Apakah justru jangan-jangan selama ini Indonesia malah dijajah cuma sama satu perusahaan bernama VOC doang? Terus, jadinya kapan sih bener-bener dijajah sama Negeri Belanda? Seperti yang kita ketahui bersama, VOC akhirnya dibubarin tahun 1799 oleh pemerintahan Republik Batavia nama Negeri Belanda pas itu, dan diambil alih langsung sama pemerintahan republik sejak 1800. Sejak 1800 itulah nama daerah-daerah yang berada di bawah kekuasaan VOC diganti jadi Nederlands Indie atau Dutch East Indies dalam Bahasa Indonesia disebut Hindia Belanda. Dan ini pun nggak serta-merta menjajah seluruh Indonesia yah. Dengan serangkaian perang dari tahun 1800 sampe tahun 1914, barulah Belanda bisa nguasain hampir seluruh daerah Indonesia sekarang kecuali bagian dalam Kalimantan, dan pedalaman Papua Barat. Jadi, ya, yang bener itu Negara Belanda melakukan penjajahan di Indonesia cuma dari 1914 – 1949, dengan masa istirahat karena penguasaan Jepang sejak 1942 – 1945. Dan, totalnya berarti cuma 1949 – 1914 – 3 = 32 tahun! Terus gimana ceritanya, tuh, muncul istilah dijajah sama Belanda selama 350 tahun? Selidik punya selidik, pandangan ini nih bermula ketika Gubernur Jenderal Bonifacius Cornelis de Jonge yang dulu jadi pimpinan di Hindia Belanda sejak 1931 berpidato di depan masyarakat Batavia sambil nyebutin “Nederlanders zijn hier al 300 jaar geweest en we zullen nóg minstens 300 jaar blijven”. Artinya kira-kira “Belanda udah ada di sini sejak 300 tahun yang lalu, dan tetap bakal ada di sini 300 tahun ke depan!”. Udah tentu dong, kalo diliat dari tahun pas dia memimpin, pidato ini sengaja ditujukan buat bikin jiper para tokoh-tokoh pergerakan nasional yang lagi semangat-semangatnya menggalang kekuatan rakyat nusantara. Hehehe. Jadi, sekarang masih mau percaya omongan Gubernur Jenderal de Jonge atau fakta sejarah? 😛 3. Siasat Divide et Impera Sering Digunakan Buat Memecah Belah Rakyat Indonesia Dok De intocht van Napoleon te Amsterdam, 9 Oktober 1811 oleh Mattheus Ignatius van Bree / Public Domain Buat Sobat Zenius yang nggak tau divide et impera, itu bukan nama mantra sihir dalam Harry Potter yah. Divide et Impera itu sebuah taktik politis “adu domba” untuk memecah belah sebuah wilayah besar, hingga akhirnya terpecah jadi beberapa bagian kecil, untuk kemudian lebih mudah dikuasai. Nah, dalam konteks ini banyak orang yang masih berpikir bahwa para “penjajah dari Eropa” ini, dengan liciknya menggunakan taktik divide et impera untuk memecah belah rakyat Indonesia. Sekarang pertanyaan gue adalah Rakyat Indonesia yang mana yang dimaksud? Tapi kenapa istilah “divide et impera” ini bener-bener santer banget yah didengungin sejak kita kecil? Dalam konteks ini, gue nggak sepakat dengan pernyataan bahwa siasat ini sering digunakan untuk memecah belah rakyat Indonesia. Alasannya ya simpel, lagi-lagi ya karena pas jaman segitu emang belum ada rakyat Indonesia yang bersatu! Boro-boro kenal istilah Indonesia, merasa sebagai satu kesatuan aja nggak ada. Kita yang lahir setelah kondisi politik di Indonesia dan dunia ini relatif stabil emang biasanya susah untuk mandang bahwa seratus tahun yang lalu itu, kondisi geopolitis di dunia ini nggak kaya sekarang gini. Apalagi 300 tahun lalu dong, pas VOC mulai menancapkan pengaruh perdagangannya di Kepulauan Nusantara. Mana ada yang disebut “persatuan Indonesia”. Pertanyaannya sekarang, apakah waktu Kesultanan Banten sedang perang dengan Kesultanan Palembang di akhir abad 16 dan awal abad 17, VOC melakukan divide et impera? Ya nggak, kedua kerajaan itu emang kepisah kok. Apanya yang pecah-belah? apanya yang diadu-domba? Pas Kaum Adat dan Kaum Paderi saling perang, apakah Belanda melakukan divide et impera? Ya nggak, kedua kaum itu emang kepecah sebelum Belanda ngelakuin intervensi demi mengamankan aset-asetnya di Sumatera Barat. Ketika Bone ingin melepaskan diri dari “penjajahan” Kesultanan Gowa, apakah Belanda melakukan siasat divide et impera? Lagi-lagi nggak, karena emang dua entitas kerajaan itu emang selalu berseteru. Alih-alih menerapkan divide et impera, VOC dan Hindia Belanda lebih bersifat sebagai katalis dalam semua konflik yang ada di Kepulauan Nusantara waktu itu. Keberpihakan Belanda sangat menentukan pihak mana yang akhirnya menang perang. Tapi, apakah Belanda nggak pernah sama sekali melakukan siasat divide et impera selama melakukan penjajahan di Nusantara? Nah, khusus hal ini, emang pernah kejadian beberapa kali. Tapi untuk jangka waktu kependudukan ratusan tahun, siasat ini bisa dibilang jarang banget dipakai, yaitu cuman tiga kali Sewaktu ngebelah Kesultanan Mataram jadi 4 bagian, Kesultanan Yogyakarta, Kesunanan Surakarta, Puri Mangkunegaran, dan Puri Pakualaman, pada perjanjian Giyanti, 13 Pebruari 1755. Walaupun ini juga ga bisa dibilang Belanda yang punya niat. Para pangeran-pangeran Mangkubumi Sultan Hamengkubuwana I dan Sambernyawa Sri Mangkunegara I emang awalnya ngeberontak sama Sunan Pakubuwana III sebagai raja Mataram yang sah, dan Sambernyawa ga pernah dilibatin sama proses penyusunan Perjanjian Snouck Hurgronje memetakan pola sosiologis masyarakat Aceh, yang sangat berguna buat memecah belah masyarakat Aceh dan ujung-ujungnya menangin perang Aceh yang mana Belanda ga menang-menang dan udah rugi banyak secara pemerintahan Hindia Belanda mengeluarkan Undang-undang Indische Staatsregeling ISR pada tahun 1926. Pasal 163 dalam undang-undang tersebut nyebutin bahwa warga Hindia Belanda dibagi jadi tiga golongan, yaitu 1 golongan Eropa dan Jepang, 2 golongan Timur Asing, serta 3 golongan Bumiputera. Oke, jadinya sekarang ngerti dong yah, bahwa ngga setiap tindak-tanduk VOC dan Hindia Belanda selama di Nusantara ini bersifat divide et impera. Buat lebih jelasnya lagi, mungkin bisa elo telusurin artikel-artikel menarik tentang divide et impera atau divide and rule di berbagai sumber. 4. Penjajahan yang dilakukan Eropa Selalu Menyengsarakan Masyarakat Indonesia Jika kita bicara tentang penjajahan bangsa Eropa di daerah kepulauan Nusantara ini, kemungkinan yang terbersit di kepala elo adalah hal-hal negatif yang dialami “bangsa Indonesia” pra-kemerdekaan. Katakanlah, sepotong cerita tentang kediktatoran Herman Willem Daendels, seorang gubernur jendral Hindia Belanda tahun 1808-1811 yang seringkali dicitrakan sebagai manifestasi dari kekejaman. Mulai dari kerja rodi lah, pembangunan jalan raya Daendels yang ngabisin ribuan nyawa lah, sampai sistem pengadilan kelilingnya yang nggak pandang bulu main hukum-hukum aja orang-orang pribumi yang bersalah. Tapi masalahnya, apakah jika kepemerintahan Daendels yang sewenang-wenang ini seolah-olah merefleksikan hubungan dari kependudukan Bangsa Eropa di wilayah Nusantara selama ratusan tahun? Sementara di sisi lain, kita mengenal Sir Thomas Stamford Raffles yang seringkali dielu-elukan karena karyanya dalam membangun Kebun Raya Bogor, nemuin Candi Borobudur, nemuin bunga Rafflesia Arnoldi, pengubahan sistem pengelolaan tanah landrente yang lebih nguntungin kaum pribumi yang punya tanah, dsb. Penemuan dan pembangunan kembali Candi Borobudur Dalam konteks ini, sebetulnya gue ingin elo semua melihat zaman penjajahan bangsa Eropa di wilayah kepulauan Nusantara dari sisi yang lain. Bukan serta-merta kulit luar yang dengan gampangnya mencap keterlibatan Bangsa Eropa dalam sejarah Indonesia pra-kemerdekaan sebagai “bangsa penjajah, kumpeni, diktator, pengeruk kekayaan negeri, penyengsara rakyat, dan semacamnya”. Sebaliknya, ada banyak banget warisan dari bangsa Eropa, baik Belanda maupun Inggris yang manfaatnya masih terasa sampai sekarang ini. Bahkan bisa dibilang, peran serta mereka selama ratusan tahun, berkontribusi banyak dalam membangun karakter dan tatanan fundamental dari Bangsa Indonesia. Contohnya dari mulai hal yang paling sederhana, yaitu pembangunan secara fisik deh, seperti infrastruktur sipil, rumah, jembatan, kanal. Jalan Raya Daendels, rel kereta sepanjang Pulau Jawa, Sumetera, Sulawesi, dan lain-lain. Pendidikan K12 12 tahun ajaran yang hampir semua lo alami sendiri dari SD – SMP – SMA yang merupakan adaptasi dari HIS – MULO – AMS yang relatif bebas untuk semua kalangan tanpa batasan sistem kasta seperti yg dialami India yang dijajah Inggris. Belum lagi dari segi hukum, mungkin selama ini elo gak sadar kalo kita mewarisi sistem peradilan dan kodeks Kitab Hukum Undang-Undang Pidana KUHP juga dari Belanda. Dari tatanan administrasi politik, kita juga berhutang-budi pada Belanda mempercayakan para bangsawan untuk jadi pemimpin residen, yang akhirnya kita kenal sekarang dengan istilah Kabupaten. Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels Terakhir adalah hal yang paling penting dari semuanya adalah rasa kebersatuan kita sebagai satu wilayah geografis yang akhirnya bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kalo bukan karena hubungan dagang, ekonomi, serta tatanan sosial yang dikembangkan oleh bangsa-bangsa Eropa selama ratusan tahun, bisa jadi Negara bernama Indonesia tidak pernah terbentuk. Atau mungkin wilayah geografis kepulauan dari Sabang sampai Merauke yang kita sekarang kita kenal bernama Indonesia ini malah terbentuk menjadi beberapa negara sendiri-sendiri. Bisa-bisa yang muncul tuh Kesultanan Aceh Darussalam, Kesultanan Jawa Mataram, Republik Banten, Republik Demokratik Borneo, Republik Rakyat Tapanuli, dan lain-lain. Nah, lho, apa elo pernah kepikiran hal itu sebelumnya? Jadi, kalo kita kembali pada pernyataan bahwa “Bangsa Eropa menjajah Indonesia dan menyengsarakan rakyat Indonesia selama ratusan tahun” itu terlalu cetek banget yah. Pengalaman para leluhur kita dengan bangsa Eropa selama ratusan tahun sangatlah dinamis dan juga kompleks, rasa-rasanya naif sekali kalau kita menyimpulkan fakta sejarah hanya dari satu atau dua sisi saja. Makanya kita perlu terus mengkaji serta mengevaluasi pemahaman kita akan segala sesuatu, termasuk juga tentang sejarah negara kita sendiri. Oke, cukup sudah rangkuman sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia beserta beberapa fakta yang perlu Sobat Zenius ketahui. Cuman kalau semua diceritain di satu artikel kayaknya bakal panjang banget. Jadi, kemungkinan besar gua akan menulis lanjutan dari tulisan ini ke artikel-artikel berikutnya di Zenius Blog. Sobat Zenius juga bisa mempelajari sejarah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia melalui video pembelajaran yang dibawakan oleh ZenTutor. Selain ceritanya yang lengkap, elo juga akan disajikan beberapa contoh soal dan pembahasan yang mudah dimengerti. Klik banner di bawah ini buat belajar dari sekarang, ya! Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini! Catatan Editor Kalo ada di antara elo yang mau ngobrol atau diskusi sama Faisal tentang Sejarah Indonesia pra-kemerdekaan, langsung aja tinggalin komentar di bawah artikel ini ya. Baca Juga Artikel Lainnya Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Contoh Soal PAT Sejarah Kelas 11 Semester 2 Peristiwa Jepang Menyerah Tanpa Syarat Originally published March 5, 2015Updated by Maulana Adieb
Musik Eropa Bermula Dari Seni Musik Bangsa – 1. Konsep Nasionalisme Nasionalisme adalah sikap politik masyarakat suatu bangsa yang memiliki kesamaan nilai, batas dan impian serta tujuan yang sama, sehingga masyarakat suatu bangsa sangat terikat dengan pulau b Nasionalisme adalah warga negara , negara yang memiliki cita-cita, semangat dan kecintaan terhadap tanah air dan rakyatnya, yang dapat dilihat melalui sikap dan perilaku seseorang atau masyarakat. Sejarah perkembangan nasionalisme internasional Pada abad ke-19, nasionalisme muncul di Eropa. Gagasan patriotisme tumbuh dan menyebar dari Eropa ke semua negara pada abad ke-19 dan ke-20. dan dengan cara dan metode yang sama dalam perjuangan untuk tujuan yang sama. Perkembangan bangsa di Barat, khususnya di Eropa, melalui tiga tahap sebagai berikut pertama, dimulai dengan kehancuran kerajaan-kerajaan yang dimulai pada akhir Abad Pertengahan dan pembentukan negara-negara bangsa dan ciri-ciri utama dari ini. Fase kedua pembangunan nasional di Eropa dimulai dengan kekacauan perang Napoleon dan berakhir pada tahun 1914. Jean Jacques Rousseau 1712-1778 adalah pendiri bangsa baru. Ia menolak masuknya iwi ke dalam kelas penguasa atau kelas penguasa, dan dengan tegas memisahkan iwi dari iwi rakyat dan iwi. Tahap ketiga, perkembangan nasionalisme di Eropa merupakan perwujudan dari “struktur massa” yang berlangsung sehingga nasionalisme “ketiga” ini dapat disebut “sosialisasi rakyat”. Ungkapan kebutuhan dan perasaan massa ini dapat dilihat dalam semua kebijakan politik dan ekonomi negara, yang berkaitan dengan meyakinkan massa, dan karena itu massa harus setia. Model pada bagian ini menekankan pada kepentingan bangsa itu sendiri dan melintasi batas-batas sehingga mudah berubah menjadi bangsa yang sempit dan arogan yang ingin memperebutkan kekuasaan melawan bangsa lain Hardjosafolifo, 198563. Perkembangan nasionalisme semakin pesat setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, terlihat dengan lahirnya beberapa negara baru di Asia dan Afrika, sehingga nasionalisme tidak hanya merambah wilayah lokal, tetapi mendunia, melampaui wilayah lokal. Eropa. Rochmadi, 1992 69 3. Sejarah perkembangan suku Maori. mahasiswa” merupakan produk dari sistem pendidikan yang dianut oleh pemerintah kolonial Belanda. Gerakan-gerakan yang dilakukan untuk mencapai kemerdekaan tidak dilakukan dengan senjata, melainkan dengan organisasi-organisasi baru. Kaum intelektual mengilhami kecemerlangan zaman pergerakan nasional, karena kaum elit memiliki tingkat pendidikan yang dapat memadukan mereka dengan gagasan-gagasan pemerintah kolonial. Mereka tahu bahwa struktur pemerintahan kolonial sangat kuat dan sederhana, dan rakyat Indonesia tidak bisa menghadapi mereka dengan cara lama. Secara umum, masalah “hitam” terbagi menjadi dua masalah utama, yaitu masalah internal dan eksternal. memaksakan prinsip kemalangan umum dan akal sehat. Ini karena kekuatan kolonial yang menutupi seluruh negeri dengan kesatuan politik, pemerintahan dan hukum. tercakup” mereka belajar dari sistem pendidikan barra, mereka jadi paham berbagai mata pelajaran Bara. c Masa keemasan yang dicapai kerajaan-kerajaan kuno, seperti sejarah kerajaan kuno Mararam, sejarah kerajaan Sriwijaya, dan sejarah kerajaan Majapahit, menjadi motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk berperang melawan jajahan Bara untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan negara eksternal adalah sebagai berikut a Pada tahun 1905 Jepang memenangkan perang melawan Rusia. -kepercayaan meningkat dan orang-orang kulit berwarna bisa mengalahkan orang-orang perguruan tinggi ma Terciptanya negara-negara baru yang dihasilkan dari munculnya nasionalisme di Asia dan Afrika c Banyak program Woodrow Wilson “ada” dalam 14 poin Wilson. Semua hal ini bisa dilakukan oleh mahasiswa Indonesia yang memasuki masa pendidikannya di luar Mei 1908 merupakan peristiwa pertama yang ditandai dengan Lahirnya proyek Budi Uomo. Hari kelahiran Budi Umomo kemudian dijadikan sebagai peringatan yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional. 2. Masa Pengukuhan Masa pengukuhan merupakan masa dimana semangat berbangsa dan bernegara kuat pada seluruh rakyat Indonesia, pengukuhan ini dapat dilihat dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Keterangan Sumpah Pemuda mencakup bangsa dengan satu negara, satu bangsa, dan satu bahasa, Indonesia. Kata “Sebu” membangkitkan semangat juang bangsa kepulauan yang merupakan singkatan dari pilar Bhinneka Tunggal Ika, meskipun kita berbeda-beda tetapi kita “satu dalam satu”. 3. Masa Percobaan Selama masa ini, banyak bagian dari masyarakat Indonesia bergabung dengan organisasi yang bertujuan untuk menuntut kemerdekaan dari Belanda. Banyak organisasi yang bergabung dengan GAPI Persatuan Politik Indonesia, pada tahun 1938 organisasi ini menuntut agar Indonesia memiliki parlemen. Namun sangat miris, “Tujuan ingin Indonesia merdeka tidak berhasil. 4. Masa Dampak Pada masa ini bangsa Indonesia dengan segala semangat juangnya dapat menghancurkan kolonialisme yang terpecah belah dan membawa kemerdekaan bagi Indonesia yang diumumkan pada 17 Agustus 1945 Berben Besarnya Negara Kesatuan Baru Indonesia Apakah nasionalisme di Indonesia semakin kuat atau tidak Ya, karena antara monarki dan dunia modern, Indonesia berusaha menjaga persatuan dan kesatuan negara 5 Cara memperkokoh nasionalisme a. Refleksi masa lalu b. Kemudian upacara bendera c. Merangkul keanekaragaman budaya tanah air Dengan menyerap keanekaragaman budaya tanah air dan sumber daya nasional negara, generasi muda beruntung berada di Indonesia lahir untuk lulus menjaga semangat bangsa, keutuhan dan persatuan negara Indonesia abad pembaharuan atau renaisans Renaisans adalah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi kehidupan intelektual Eropa di masa lalu. Dimulai di Italia dan menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16, pengaruh Renaisans dapat dilihat dalam sastra, filsafat, seni, musik, politik, ekonomi, sains, agama, dan aspek lain dari ranah intelektual. . Musik Eropa Bermula Dari Seni Musik Bangsa… A. Afrika B. Amerika Latin C. Yunani D. Brazil E. Peru Setelah mengalami masa budaya tradisional yang semuanya tentang ajaran Kristen, orang sekarang mencari subjek baru dan menarik tidak seperti budaya Yunani-Romawi yang hanya mengenal budaya lain dengan baik. Budaya klasik ini dirayakan dan digunakan sebagai model dan landasan bagi semua peradaban Eropa. Vasco da Gama adalah pelopor penjajahan Eropa yang memulai perjalanannya mengelilingi Afrika hingga India dan Hindia Timur, kemudian disusul Perancis, Inggris dan Belanda. Dalam kesulitan itu muncul ide untuk menaklukkan suatu tempat. Aspek terpenting dari ekspedisi ilmiah ini adalah perdagangan, terutama keinginan orang Eropa untuk menemukan rempah-rempah, barang mewah, dan hal-hal lain yang harus sampai ke Eropa melalui negara-negara Islam di Mediterania Timur. Perang diperlukan jika para pedagang ini ingin dipersenjatai. Namun perkembangan perdagangan ini semakin meningkat, sehingga semakin aktif secara politik. Sangat penting bagi bangsa Eropa datang ke negara-negara Islam karena dua alasan, yaitu alasan ekonomi bahwa Eropa yang lebih maju membutuhkan bahan mentah, terutama di sektor industrinya. Selain itu, negara-negara Muslim juga tunduk pada perdagangan produk mereka. Meski alasan kedua bersifat politis. Menurut mereka, stabilitas politik diperlukan agar semua kegiatan yang mereka rencanakan ke depan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Munculnya pengetahuan baru di dunia dan hubungan antara pola perkotaan dan … Dian Anisa Putri • views Bangsa Dan Negara Kliping adalah cara mudah untuk mengumpulkan film-film penting yang ingin Anda kembalikan. Sekarang atur nama clipboard untuk menyimpan klip Anda. Keluarga akan semakin besar. Nikmati akses ke jutaan buku, buku audio, majalah, dan lainnya dari Scribd. Sepertinya Anda mengalami pembaca yang diblokir. Dengan mencantumkan blok iklan Anda, Anda mendukung komunitas pembuat konten kami. Kami telah memperbarui kebijakan privasi kami untuk mencerminkan perubahan undang-undang privasi global dan memberi Anda pemahaman tentang cara terbatas kami menggunakan data Anda. Badan Standar, Kurikulum dan Penilaian Pendidikan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya Tugas Pkn 1 Dari bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Sekolah Menengah Atas. Kurikulum ini fleksibel dalam hal pengetahuan internal Mengembangkan kekuatan siswa. Dalam rangka mendukung pelaksanaan kurikulum, menurut UU No. 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perpustakaan, pemerintah dalam hal ini Perpustakaan bertanggung jawab. Pada hasil belajar pada pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah. Ada banyak jenis pengiriman buku Itu. Penggunaan buku ajar ini dilaksanakan di lingkungan Sekolah Mengemudi, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Sistem Usia. Tugas Seni Budaya I Gede Indra Wiraguna xi Mipa 8 Dan keinginan. Oleh karena itu, guru, siswa, orang tua dan masyarakat harus memiliki ide dan saran untuk perbaikan Kepada semua orang yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini, mulai dari penulis, reviewer, editor, ilustrator, desainer, dan kelompok lain yang terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Besar harapan kami buku ini dapat bermanfaat Buku ini dirancang untuk generasi muda agar mereka dapat beradaptasi untuk bekerja sama menanggapi program pendidikan khusus. Gunakan Model pendidikan abad ke-21 menawarkan berbagai kesempatan belajar kepada orang-orang baru yang lebih berpengetahuan. Buku panduan guru kelas 8 Docx Konsep Seni Seni Musik dibuat dengan mempertimbangkan lingkungan Daya tarik indonesia bagi bangsa eropa, latar belakang kedatangan bangsa eropa ke indonesia, peta pelayaran bangsa eropa ke indonesia, peta penjelajahan samudra bangsa eropa, asal usul bangsa eropa, kedatangan bangsa eropa ke dunia timur, bangsa eropa, penjelajahan samudra bangsa eropa, pengertian dari seni musik, peta pelayaran bangsa eropa, sejarah bangsa eropa, peletak dasar seni musik barat adalah bangsa
Sejarah Perkembangan Musik Perkembangan musik dapat dikelompokkan dengan berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada perkembangan tekstur musikal, seperti periodesasi yang di buat oleh Ewen 19637-13 Era Polifonik 1200-1650, Masa Kelahiran Homofonik abad ke-17, Periode Klasik abad ke-18 hingga permulaan abad ke-19 Periode Roantik abad ke-19 dan Periode Modern abad ke-20. Sementara itu Stein 1963 merdasarkan periodesasi historis musik klasik atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sitem tersebut taksonomi historis musik klasik adalah sebagai berikut Era Abad Pertengahan 300-1000, Romanesque 1000-1150, Ars Antiqua 1150-1300, Ars Nova 1300-1400, Renaisans Awal 1400-1500, Renaisans Tinggi 1500-1600, Barok 1600-1750, Rococo 1725-1778, Klasikisme 1750-1827, Romantikisme 1800-1900, Impresionisme 1880-1918, dan Abad ke-20 1900 hingga sekarang. Walaupun demikian, dalam postingan ini periodisasi yang disampaikan ialah Era Kuno Sebelum 600, Era Abad Pertengahan 600-1450, Era Renaisans 1450-1600, Era Barok 1600-1750, Era Klasik 1750-1820, Era Romantik Baca Juga Innal Habibal Musthofa - Cover By Alfina Nindiyani Mp3 Free Download Era Kuno Antiquity - 500 Musik Barat Awal terbentuk oleh tiga komponen budaya meliputi tradisi-tradisi yang tidak sepenuhnya Eropa Pertama, Timur Tengah dan Mesir Kuno daerah Mesopotamia di sekitar sungai Tigris dan Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia, dan Assyria meninggalkan artefak gambar-gambar instrumen musik yang sudah lengkap idiofon, aerofon, kordofon, dan membranofon untuk memainkan himne yang diukir pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun kemudian Bangsa Mesir melakukan hal yang sama, sedangkan bangsa Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan didokumentasikan dalam Kitab Perjanjian Lama yang lebih berkembang karena kemudian diadobsi dan diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen kemudian. Tradisi peribadatan Yahudi di synagoge kuil berupa gaya menyanyi silabis dan melismatis hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia. Kedua, Yunani Kuno, merupakan budaya yang paling berpengaruh pada perkembangan musik di Barat melalui bangsa Romawi yang menaklukkan mereka tetapi sekaligus banyak mengadobsi budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM tetapi segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling dipuja bangsa Yunani Kuno adalah Apollo dan Dionysus—kelak menjadi prototipe dua kutub aliran estetika yang saling berlawanan yakni klasik dan romantik. Pemuja Apollo, memainkan instrumen musik berdawai kithara sejenis lyre adalah kaum yang berwatak objektif terhadap ekspresi, sederhana, dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus suka memainkan instrumen tiup aulos, bersifat subjektif, emosional, dan berhawa nafsu besar. Doktrin etos seperti yang dijelaskan filsuf Plato dan Aristoteles meyakini bahwa musik memberikan efek langsung pada perilaku seseorang yang mendengarkannya. Akibatnya, sistem sosial dan politik menjadi belit-membelit dengan musik, pendidikan berfokus pada musik dan olahraga senam musica dan gymnastica, bahkan untuk membentuk tatanan fundamental masyarakat dilakukan rasionalisasi musik seperti penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus dan ritme-ritme. Ahli matematik Pythagoras menjadi orang pertama yang meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan menetapkan urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik. Ketiga, Romawi Kuno, bilamana budaya musikal wilayah Mediterania timur dicangkok-kan ke dalam wilayah Mediterania barat oleh kembalinya serdadu-serdau Romawi, maka modifikasi dengan berbagai selera dan tradisi-tradisi lokal yang ada tak bisa dihindarkan. Modifikasi nyatanya bahkan hanya lebih menyederhanakan saja dari model-model yang diadobsi. Tangga nada diatonik tujuh nada dijadikan standar menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem musik Yunani. Romawi tidak memiliki kekayaan warisan musikal berupa teori akustik, konsep modus, pengelompokan ritme, organologi instrumen musik, sistem notasi yang meliputi pitch dan durasi, dan banyak repertoarberupa melodi-melodi yang digunakan untuk contoh-contoh pada komposisi selanjutnya. Era Abad Pertengahan Medieval Era 600-1450 Meliputi suatu periode masa yang paling panjang terkait dengan semua kehidupan dan seni untuk pelayanan gereja. Musik untuk keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya Tuhan Allah. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa Romawi yang kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan kristen. Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam musik, biarawan dan teoretikus musik Guido d’Arezzo ca. 997 – ca. 1050 merancang sistem menyanyi yang dinamakan “solmisasi”. Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian chant. Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal-bakal harmoni. Pusat musik abad ke-14 adalah Italy dengan komposer-komposer penting seperti Francisco Landini, Giovanni da Cascia, dan Jacopo da Bologna. Untuk pertama kali di Paris para pencipta musik Léonin dan Perotin yang notabene adalah biarawan Katedral Notre-Dame disebut sebagai komposer-komposer ”Aliran Notre-Dame” The Notre-Dame School. Sebuah risalah penting berjudul Ars Nova Seni Baru oleh Philippe de Vitry muncul lebih awal pada abad ke-14 dan sekaligus menunjukkan bahwa seni yang berkembang sebelumnya menjadi kuno. Era Renaisans 1450-1600 Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Selain tertarik pada kebudayaan Yunani Kuno, juga berkembang humanisme khususnya di Italia dan fundamentalisme di Eropa Utara, tetapi sarat dengan penemuan ilmiah. Kebudayaan termasuk musik berkembang baik di dalam maupun di luar gereja. Manusia seperti telah menemukan kembali jati dirinya terutama tampak pada idealisme kaum Protestan yang meyakini bahwa manusia bisa berhubungan langsung dengan Tuhan-nya. Melodi dan tekstur musik masih menggunakan modus-modus sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara menghubungkan melodi-melodi yang menghasilkan konsonan atau disonan. Selain musik vokal, era ini ditandai mulainya komposisi solo dengan iringan ansambel instrumental. Selama abad ke-16 musik instrumental merangkak naik cepat terkait dengan perkembangan teknikteknik permainan instrumen yang idiomatis seperti ritme-ritme beraksen kuat, nada-nada yang diulang-ulang, wilayah nada semakin luas dan panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan banyak ornamentasi melodi. Renaisans dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur maupun ke Selatan belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. Komposerkomposer terpenting ialah Josquin des Prés, Orlandus Lassus, William Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina. Era Barok 1600-1750 Periode waktu musik Barok yang juga dikenal sebagai awal suatu masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulainya era tonal, tetapi totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad ke-20, selebihnya musik modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun kata Perancis Baroque; Inggris/Jerman Barock; Italy Barocco—semua menunjuk pada kata sifat ’bizaree’ aneh, ajaib, dan ganjil—pada mulanya berkonotasi buruk, digunakan untuk tujuan menghina, merendahkan, dan abnormal; tetapi definisinya semakin menjadi positif, agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal danmenumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya musik yang terpenting adalah gaya antik prima prattica, stile antico dan sconda prattica, stile moderno yang lebih teatrikal daripada yang pertama. Periode pertama era Barok sebagai awal ditandai dengan penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan oratorio, tetapi juga pada musik instrumental dengan menambahkan unsur-unsur dinamik seperti forte-piano keras-lembut. Di Italy ada komposer-komposer antara lain Giulio Caccini, Jacopo Peri, Claudio Monteverdi, dan Pietro Francesco Cavalli; di Perancis ialah Jean Baptiste Lully; dan di Jerman Heinrich Schütz. Periode kedua ditandai oleh adanya unsur keseimbangan harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan oleh para komposer Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro Scarlatti, dan Domenico Scarlatti; Inggris Henry Purcell, komposer Perancis Francois Couperin, Jerman Johann Sebastian Bach, dan George Frideric Handel. Musik Barok menyumbang bagi kesempurnaan sistem musik Barat dengan sistem tonalitas yang berbasis perkuncian, memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan akord dalam tangga nada mayor atau minor—menjadikan musik diatonik bisa diterima mendunia. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari Renaisans adalah gaya musik concertato dan basso continuo. Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan alternasi antara solo dan iringan; sedangkan yang kedua teknik menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas nada paling bawah. Dua gaya itu banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis musik ”sonata” dan ”concerto”. Pusat-pusat musik Barok dan para komposernya adalah Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman; semua menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da camera. Musik hiburan entertainment music secara bertahap mulai berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan concerto grosso. Era Klasik 1750-1820 Seperti yang terjadi pada era Renaisans, sebenarnya cukup sulit mendefinisikan era ini sekalipun menggunakan tinjauan periode waktu, perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik, idealisme, atau bahkan norma-norma yang ditetapkan. Cara paling mudah memahami era Klasikialah dengan memahami klasikisme sebagai idealisme para pemuja dewa Apollo era Yunani Kuno. Era ini mewarisi dan mengembangkan klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang antara rasio dan rasa, dan struktur yang jernih. Jika Apollo adalah dewa keadilan, keindahan, seni, musik, dan sebagai personifikasi dari watak tenang dan seimbang hamonious tranquility; maka teori penting tentang Apollo dikembangkan Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo adalah dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri, dan pemahaman—yang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang melahirkan prototipe romantikisme. Kata “klasik” bermakna sesuatu yang ber-kelas’ tinggi, bukan sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik semua musik serius termasuk dalam kategori itu, tetapi era Klasik tidak mendadak menemukan jati-dirinya melainkan dimulai oleh gaya rokoko yang riang galant style khususnya di Perancis dan gaya sentimental empfindsamer stil yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-an di Jerman. Perancis menyumbang obsesi kejernihan lightness, keanggunan gracefulness, dan hiasan decoration; sedangkan Jerman lebih senang pada masalah rasa sensibilities. Di Jerman suatu gerakan kesenian yang penting adalah Sturm und Drang ”Storm and Stress”, ”Badai dan Stres” muncul selama tahun 1770 hingga 1780-an dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan yang mengajak agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar bangsa sendiri dalam karya-karya seni—Jerman. Perubahan fundamental gaya musikal Klasik dari Barok diinspirasikan oleh Rokoko yang memurnikan kembali idealisme klasik Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolgang Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven. Untuk pertama kali dalam sejarah musik bahwa musik instrumental lebih penting daripada musik vokal. Orkestra dan musik kamar seperti kuartet, kuintet, dan trio piano—dijadikan standar dan menggantikan dominasi ansambel-ansambel Barok. Polifoni digantikan gaya homofoni yang membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai iringan. Bentuk musik musical form terpenting adalah bentuk sonata sonata form yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto. Suatu gerakan kesenian yang penting ialah Sturm und Drang ”Storm and Stress”, ”Badai dan Stres” muncul di Jerman dipelopori oleh pujangga besar Goethe dan kawan-kawan, mengajak seniman agar lebih meningkatkan ekspresi personal dan menggunakan repertoar sendiri dalam karya-karya seni. Melalui gerakan kebudayaan itu para pujangga menggugah kesadaran cinta tanah air atau nasionalisme bagi bangsa Jerman melalui perhatian mereka pada karya-karya seni bangsa sendiri. Era Romantik 1820-1900 Komposer-komposer Jerman seperti Beethoven merespon gerakan Sturm und Drang dan menjadikan pergantian gaya musikal dan sikap estetik yang lebih personal, nasionalistik, bebas, dan menjadikan ciri khas Romantik. Batasan romantik berasal dari sastra Jerman pada akhir abad ke-18, seorang penulis Franco-Swiss bernama Mme de Staël mengaitkan gagasan-gagasan baru dengan gerakan yang terjadi pada tahun 1813 sebagai sesuatu yang asli, modern, populer, natural, religius, dan pemberlakuan institusi-institusi sosial. Maka musik Romantik berbeda dari gaya sebelumnya dan acapkali dikatakan berlawanan dengan Klasik karena wataknya yang emosional, subjektif, nasionalis, individual, eksotis, melarikan diri, nafsu bebas, dan bahkan tidak rasional. Sifat-sifat gaya romantik sangat ditentukan oleh upaya para komposer yang memperkaya sumber-sumber inspirasi dan sumbersumber material bagi komposisi mereka. Orkestra, musik piano, solo vokal dengan iringan piano, dan opera dijadikan sebagai jenis-jenis musik utama, tetapi musik kamar dan musik vokal pujian agak dipinggirkan. Metrik genap dan metrik gasal dijadikan sebagai basis metrik musik, tetapi terkadang dilakukan juga eksperimen-eksperimen menggabungkan keduanya secara tidak biasa. Ritme diakui sebagai suatu inti yang penting dari masalah ekspresi dalam musik. Gaya melodi ditekankan berasal dari gaya menyanyi dengan ciri panjang dan alur-alur lirik. Di sisi lain kemungkinan-kemungkinan baru secara idiomatis pada perwatakan instrumen digali dan dikembangkan. Elemen-elemen harmoni dan tonal terus-menerus dikembangkan selama abad itu, dengan kromatikisme, sonoritas diperkaya misalnya dengan akord tujuh dan akord sembilan, dan bunyi-bunyi yang nonharmonis banyak digunakan secara lebih bebas. Modulasi-modulasi semakin menjauh dari tonalnya, tetapi musik masih berpusat pada melodi dan harmoni. Beethoven adalah seorang figur transisional yang menghantarkan gaya Klasik abad ke-18 menuju gaya Romantik abad ke-19. Ia adalah komposer yang paling fenomenal dalam sejarah musik diatonik karena kegigihannya dalam menunjukkan personalitas dan watak pribadi melalui komposisi-komposisinya. Terinspirasi oleh adanya kekuatan-kekuatan revolusioner pada masanya, terutama Revolusi Perancis, ia mendeklarasikan sendiri sebagai pembaharu artistik yang merdeka, bebas dari pengaruh kekuasaan atau patron tertentu. Pada awalnya ia mencipta musik demi memenuhi pesanan dan imbalan finansial, tetapi kemudian pada tahun 1820 ia mulai mendeklarasikan kebebasan dirinya dalam mencipta musik dan hanya menulis musik jika digerakkan oleh imajinasi dan kata hatinyas saja. Ia telah menetapkan aspek-aspek seperti individualitas, subjektivitas, dan ekspresi emosional sebagaistandar pada komposer-komposer Romantik. Kemerdekaan atau kebebasan freedom adalah kata yang melekat pada komposer paling fenomenal ini, ia berani melawan Kaisar Napoleon Bonaparte melalui Simfoni No. 3 Eroica yang kemudian menjadi tonggak sejarah musik Romantik. Beethoven tampil sebagai pujangga musik dunia yang mampu menembus batas-batas kultur Barat. Era Kontemporer 1900-Sekarang Periode ini dalam sejarah musik sering disebut sebagai periode Modern sejak tahun 1900 sebagai titik awalnya. Era kontemporer musik dipicu oleh peran komposer-komposer Romantik yang mengembangkan gaya nasionalistik terutama yang berkembang di negara-negara Eropa Timur. Nasionalisme menjadi salah-satu ciri utama Romantik selain kecintaan mereka kepada alam, kepahlawanan, cinta, tragedi, mistik, kelucuan, dan sesuatu yang eksotis. Nasionalisme memberikan ciri khusus pada musik-musik yang berkembang di Eropa Timur dan berbeda daripada Eropa Barat pada umumnya. Para komposer Romantik di Eropa Timur banyak menghadirkan musik yang bernuansa budaya nasional, idiom-idiom lokal, dan tertarik dengan keindahan pemandangan alam setempat. Claude Debussy dan Maurice Ravel mereka adalah komposerkomposer Perancis yang mengawali periode komtemporer dengan gaya impresionisme. Musik era ini menggunakan pola-pola ritme yang tak berbentuk, tangga nada whole-tone, konsep tentang hubungan bebas pada harmoni-harmoni berdekatan, dan tekstur-tektur kalaedokopik dari impresionisme musikal. Gerakan-gerakan estetik adalah manifestasimanifestasi musikal yang bersumber dari seni lukis dan sastra. Karya-karya eksperimental dari Arnold Schoenberg dan Igor Stravinsky sekitar tahun 1910 dikabarkan sebagai zaman baru dalam musik. Schoenberg adalah seorang pioner yang mengadopsi ide-ide dari gerakan para Ekspresionis—seperti Impresionisme yang diambil dari perkembangan seni-seni lain. Ekspresionisme mengeplorasi konsepkonsep konsonan dan disonan dari harmoni tradisional untuk mengembangkan ”atonalitas” dan ”teknik 12-nada”. Gaya revolusioner dari Stravinsky terkadang disebtu “dinamisme”, “barbarisme”, atau “primitivisme”, berkonsentrasi pada ketidakseimbangan metrik dan disonan-disonan perkusif, serta didahului suatu dekade dari percobaan ekstrim yang bertepatan dengan Perang Dunia I, suatu periode besar terkait dengan pergolakan sosial dan politik. Musik periode kontemporer telah terkait dengan nilai-nilai sosial, politik, dan banyak hal lain selain nilai keindahannya. Kontras dengan eksperimen-eksperimen Schoenberg dan Stravinsky tersebut selama dekade kedua abad ke-20 muncul aliran yang ingin kembali kepada idaman-idaman estetika akhir abad ke-18 dan kemudian dinaman Neoklasik. Tokoh-tokohnya ialah Paul Hindemith, Béla Bartok, dan Sergey Prokoviev dan Alban Berg. Aliran ini berwatak terbebas dari muatan emosional, penyederhanaan material-material, struktur dan tekstur; dan lebih mementingkan garis-garis melodi kontrapungtis daripada warna harmonik atau instrumental. Neoklasik diteruskan sebagai tren utama hingga sekitar tahun 1920 dan Perang Dunia II berlangsung, teknik-teknik ekspetimental dikenalkan selama dekade kedua abad ini secara bertahap dimurnikan kembali, dimodifikasi, dan digabungkan ke dalam perbendaharaan istilah musikal yang diterima umum. Pasca Perang Dunia II ditandai oleh dua sikap artistik utama yang cenderung menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern membawa komposisi serial secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan intelektual yang berorientasi kepada Klasikisme daripada Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari kelompok Neoklasik, mulai melakukan ekperimen dengan Serialisme. Musik Avant-garde mulai dikembangkan dengan teknik-teknik yang memungkinkan menggunakan unsur elektronika.
perkembangan musik bangsa eropa pertama kali dikembangkan oleh bangsa